Persepsi Sosial terhadap Sebuah Logo A4 Photography
Persepsi Sosial Designer terhadap Logo "A4 Photography"
Pada lembaran kali ini kita akan membincangkan sebuah "persepsi" pada suatu peng-visualisasian terhadap sebuah brand produk jasa kreatif yaitu A4 Photography.
Persepsi adalah sebuah proses di mana individu memahami dan memberikan makna terhadap informasi yang diperoleh dari lingkungannya melalui panca indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan pengecapan). dalam artian jika sebuah individu tidak mengetahui suatu hal pada dengan apa yang ia lihat/rasakan mereka akan memberikan sebuah persepsi yang hanya berupa sebagai dugaan atau sebuah keterangan berdasarkan pengalaman yang mirip mirip. maka dari itu manusia sering sekali mengpersepsikan sebuah object yang samar - samar dengan pengalaman mereka punya sebelumnya dan berakhir dengan misspersepsi dari sebuah persepsi normalnya.
pada kali ini saya sebagai seorang designer akan memberikan persepsi saya terhadap Logo di atas.
Persepsi pada logo diatas menerapkan sebuah unsur design shape dan Space yang dimana memanfaatkan sebuah bidang yang meyerupai kamera, dan agar bentuk kamera tersebut terhilat seperti sebuah kamera logo tersebut memanfaatkan negatif space sebagai perantara dari garisnya, yang dimana persepsi sebuah "kamera" ini akan timbul karena adanya faktor karakteristik pada kamera, dan ditambahkan/ditekankan dengan adanya typelogo yang bertuliskan photography, hal ini akan memberikan sebuah pesan terhap audience yaitu bahwa brand ini adalah sebuah brand dengan produk jasa Photografi, jika tidak ada typelogo tersebut kemungkinan akan ada sebuah persepsi bahawa brand ini adalah penjual kamera.
Dilihat dari Warna dan bentuk yang diberikan pada logo tersebut, brand ini menargetkan sebuah audience yang memiliki pemikiran yang simple yang dimana dalam sebuah projectnya akan dipercayakan terhadap kepada si perusahaan untuk sebuah hasil yang maksimal. atau bisa kita tekankan terhadap orang yang mayoritasnya memiliki selera estetika yang sama dengan orang lainnya. dari sini mereka mengambil sebuah resiko yang minim untuk konsumen dalam negri yang dimana pada penduduk negara ini masih banyak hanya melihat sebuah Estetika dari sebuah kecantikan, kejernihan dan kecerahana pada sebuah gambar, tidak melihat sebuah komposisi dan cerita dibalik sebuah gambar.
Mehilat dari logo yang menggunakan unsur persepsi "law of similarity" yang dimana memilki beberapa bentuk yang jika di perhatikan secara sekilas akan memilki kesamaan terhadap sebuah benda yang sering para audience lihat, jikalaupun sang audience meng-misspersepsikan logo tersebut, persepsimereka akan dipatahkan dengan adanya seuha Typelogo yang bertuliskan "Photograpy".
Komentar
Posting Komentar